Salah satu strategi utama yang diterapkan adalah
pembelajaran berbasis proyek (Project-Based Learning/PBL), di mana peserta
didik mengerjakan proyek nyata yang sesuai dengan bidang keterampilan yang
diminati. Misalnya, dalam keterampilan tata boga, peserta didik belajar
merancang dan membuat produk kuliner, sementara dalam teknik furnitur, mereka
menghasilkan karya fungsional seperti meja atau kursi. Dengan pendekatan ini,
peserta didik tidak hanya memahami teori tetapi juga memiliki pengalaman
praktik yang berharga.
PKBM Bina Cahya juga memanfaatkan teknologi dalam proses
pembelajaran. Platform digital seperti Canva, Microsoft Office, dan aplikasi
pendukung lainnya digunakan untuk membantu peserta didik dalam mengembangkan
kreativitas dan keterampilan digital mereka. Dengan dukungan fasilitas ini,
peserta didik dapat belajar dengan cara yang lebih interaktif dan modern.
Pendampingan individual menjadi strategi lain yang
diterapkan untuk memastikan setiap peserta didik mendapatkan perhatian yang
sesuai dengan kebutuhan mereka. Dengan adanya tutor yang siap membimbing secara
personal, peserta didik lebih mudah mengatasi kendala dalam belajar dan tetap
termotivasi untuk menyelesaikan pendidikan mereka.
Dengan strategi-strategi ini, PKBM Bina Cahya berupaya
menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, fleksibel, dan mendukung
perkembangan setiap peserta didik. Melalui pendidikan kesetaraan, mereka tidak
hanya mendapatkan ijazah, tetapi juga memiliki keterampilan yang siap
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia kerja.
0 Komentar