Melalui program pendidikan kesetaraan Paket B (setara SMP)
dan Paket C (setara SMA), masyarakat yang putus sekolah dapat kembali
melanjutkan pendidikan mereka. Selain itu, pendidikan nonformal juga sering
kali berbasis keterampilan, membekali peserta didik dengan keahlian praktis
yang dapat langsung diterapkan dalam dunia kerja. Di PKBM Bina Cahya, misalnya,
peserta didik tidak hanya mendapatkan pendidikan akademik tetapi juga
keterampilan seperti tata boga, teknik furnitur, dan keterampilan komputer. Dengan
keterampilan tersebut, lulusan memiliki kesempatan lebih besar untuk
mendapatkan pekerjaan atau memulai usaha mandiri, yang pada akhirnya
meningkatkan taraf hidup mereka.
Selain berdampak pada individu, pendidikan nonformal juga
berkontribusi terhadap kesejahteraan sosial secara lebih luas. Masyarakat yang
memiliki akses ke pendidikan dan keterampilan cenderung lebih mandiri secara
ekonomi, mengurangi angka pengangguran, dan meningkatkan produktivitas tenaga
kerja. Pendidikan nonformal juga membuka peluang bagi perempuan dan kelompok
rentan lainnya untuk mendapatkan pendidikan yang layak, sehingga mempersempit
kesenjangan sosial dan ekonomi.
Dengan manfaat yang begitu besar, pendidikan nonformal
menjadi solusi efektif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena
itu, dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, dan
masyarakat, sangat diperlukan agar akses terhadap pendidikan nonformal semakin
luas dan dapat menjangkau lebih banyak orang yang membutuhkan.
0 Komentar